Kategori
ekonomi Politik

Tiongkok Imbau Simpan Pangan


Oleh Hali

Pada tanggal 1 November 2021 ini Tiongkok mengeluarkan pengumuman. Kementerian Perdagangan meminta masyarakat menyimpan makanan. Dua hal ditekankan, kebutuhan sehari-hari dan untuk kondisi darurat. Dikatakan penyimpanan makanan diperlukan untuk kebutuhan musim dingin sampai musim semi.

Rakyat bergerak. Mereka mulai membeli makanan. Beruntung, tidak ada gelombang kepanikan. Pun tak terjadi pemborongan makanan di supermarket seperti yang pernah terjadi di Singapore pada masa Pandemi Corona ini.

Sebagian orang heran. Di awal masa Pandemi Corona tahun 2020, pemerintah sama sekali tak mengeluarkan himbauan serupa. Mengapa justru himbauan dikeluarkan sekarang ini?

Inilah yang mendapatkan sedikit tanggapan. Kita perlu mencermati pula. Beberapa analisis dapat diketengahkan di sini.

Kemungkinan pertama, akhir-akhir ini terjadi hujan deras dan kondisi cuaca yang tak biasa. Di beberapa daerah sampai berakibat gagal panen. Terutama terjadi pada produk sayur-sayuran.

Bisa pula kementerian perdagangan sedang mendorong belanja. Kemungkinan kedua ini sangat bisa terjadi. Upaya untuk meningkatkan belanja dalam negeri, khususnya terhadap produk lokal.

Di lain pihak, mengalikan perhatian masyarakat dari belanja produk import. Kita semua sudah tahu bahwa beberapa tahun terakhir ini sedang terjadi perang dagang pada beberapa negara besar.

Kemungkinan ketiga datang dari teori konspirasi. Beberapa negara sedang mempermainkan isu Taiwan akhir-akhir ini. Tampaknya mereka berusaha memanas-manasi Tiongkok.

Taiwan merupakan salah satu dari propinsi milik Tiongkok. Tepatnya propinsi yang ke-23. Beberapa negara hendak mendorong Taiwan menjadi sebuah negara sendiri.

Teori konspirasi mengembangkan isu ini. Perang dagang telah terjadi beberapa tahun. Akankah meletus perang sungguhan? Maksudnya tak lain dari perang senjata, perang militer. Perang antara Tiongkok dengan Taiwan? Perang antara Tiongkok dengan beberapa negara yang provokatif?

Begini menurut hemat penulis. Ketiga kemungkinan di atas bukan tanpa alasan. Hanya, kemungkinan ketiga lebih kecil. Kemungkinan pertama dan kedua lebih besar. Namun tak bisa pula menutup kemungkinan terjadi kemungkinan ketiga. Cuma, sekali lagi, kemungkinan ketiga lebih kecil.

Di tengah-tengah kondisi yang memburuk ini, apa yang perlu kita lakukan? Persoalan masih terletak pada Pandemi Corona. Kita masih tetap harus mengantisipasi penyebaran Corona walaupun angka penularan sudah amat melandai.

Selain itu, ketahanan dan keamanan setiap negara. Salah satunya terletak pada ketahanan pangan. Kita perlu mendorong swasembada pangan. Kita harus mengurangi dan menghentikan ketergantungan pada produk-produk import. Kita perlu mengalakkan diversifikasi pangan. Kalau kebutuhan makan tiga kali sehari masih bersandar pada import, bukankah kondisi dalam negeri begitu lemah?

Bapak Ibu Saudara-Saudari, apa yang bisa Anda perbuat?

One reply on “Tiongkok Imbau Simpan Pangan”

Tinggalkan Balasan