Kategori
Tidak Dikategorikan

BUMN Selalu Merugi?


Oleh Hali

Di Indonesia, sebagian besar bisnis dikerjakan oleh pihak swasta. Perorangan dan badan usaha melakukan bisnis. Bisa sederhana dan kecil namun bisa pula kompleks dan besar.

Sebagian kecil bisnis dilakukan oleh pemerintah, bisa oleh pusat dan bisa pula oleh daerah. Maksudnya, pemerintah pusat dan pemerintah daerah.

Selain kedua model di atas, masih ada model ketiga. Model ketiga merupakan perpaduan antara swasta dan pemerintah. Ada kepentingan tertentu sampai-sampai kedua belah pihak mesti terlibat dan berbagian.

Model ini acapkali kita namakan sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN).  Tidak sedikit pula bisnis yang diselenggarakan oleh BUMN.

Kita dapat mendaftarkan di sini sederetan bisnis yang diserahkan kepada BUMN. Bisnis minyak dan gas diserahkan kepada Pertamina. Penerbangan komersil ada Garuda dan Citilink. Bisnis bandara udara dikelola oleh Pelindo I . Bisnis kapal laut ada Pelni. Transportasi kereta api dipegang oleh KAI.

Mengenai bisnis yang diselenggarakan oleh BUMN, ada catatan penting. BUMN diberi sejumlah keistimewaan oleh pemerintah. Terkadang dalam arti tertentu mendekati semacam “monopoli.” BUMN mendapatkan sejumlah fasilitas dari pemerintah.

Apa yang diharapkan dari BUMN? BUMN dapat memenuhi kebutuhan hidup rakyat banyak. BUMN pun dapat menghasilkan laba. Mengherankan sekali, BUMN di tanah air dikatakan selalu merugi setiap tahunnya. Pemerintah harus turun tangan menutupi kerugian-kerugian tersebut.

BUMN merugi merupakan suatu hal yang aneh. Banyak ahli ekonomi berpendapat bahwa BUMN tak mungkin rugi. Ke mana larinya laba BUMN selama ini? Jikalau BUMN sampai merugi, itu dikarenakan KKN yang terjadi di dalam tubuh BUMN. Jikalau ini yang terjadi maka KKN-nya harus diberantas. Selain itu, BUMN bisa rugi disebabkan pengelolaan yang tidak efektif dan tidak efisien. Andaikata ini terjadi makan keefektifan dan keefisienan harus ditingkatkan.

Pada masa kepresidenan Jokowi, BUMN mulai dibenahi. Teristimewa kita menyaksikan pembersihan besar-besaran di tubuh BUMN di bawah pimpinan Erick Tohir. Kementerian BUMN menjadi motor pengerak untuk membersihkan BUMN.

Kita sudah merasakan hasil pembenahan itu. Beberapa BUMN sudah menghasilkan laba. Mereka mulai bisa menyetorkan keuntungan tahunan kepada negara. Ini menjadi sumber devisa besar. Bisa dipakai untuk membayar hutang negara. Bisa pula dipakai belanja anggaran belanja negara.

Hidup Jokowo! Hidup Erick Tohir! Hidup BUMN! Mantap! Luar Biasa! Teruslah menghasilkan laba! Lanjutkan menyejahterakan rakyat! Maju terus BUMN di tanah air!

3 replies on “BUMN Selalu Merugi?”

Tinggalkan Balasan