Kategori
Health Kesehatan

Makan Obat Seperti Permen


Oleh Hali

Kita hidup di zaman yang beruntung. Kedokteran maju pesat. Penelitian-penelitian terus-menerus digalakkan. Satu per satu penyakit diatasi walaupun masih ada PR besar untuk mengobati AIDS dan Kanker.

Obat-obatan terus diracik. Semakin hari semakin banyak obat baru. Tak hanya obat, suplemen makan makin merajalela di mana-mana. Luar biasa perkembangan kedokteran dan farmasi di masa kini.

Seorang teman dekat di Bandung rajin sekali minum obat. Waktu itu usia sekitar 45 tahun. Obat ini obat itu diminum. Istri beliau tak tahan melihatnya. Keluarlah dari mulut komentar seperti berikut: “Kamu makan obat seperti orang makan permen saja!”

Apakah maksud komentar istri teman saya tersebut? Si suami keseringan makan obat. Sedikit-sedikit makan obat. Terlalu bergantung pada obat-obatan. Obat sederhana sih: pusing, tenggorokan gatal, suara serak dan penyakit-penyakit ringan lainnya.

Sang istri tak tahan menyaksikannya. Istri berkeberatan terhadap suami yang terlalu sering minum obat. Suami makan dan minum obat sudah seperti anak kecil yang suka makan permen. Ngeri deh!

Bapak Ibu dan Saudara-Saudariku sekalian, itulah kenyataan hidup di masa kini. Kedokteran dan farmasi maju pesat. Akibatnya, tak sedikit orang, sedikit-sedikit makan dan minum obat. Makan dan minum obat laksana anak kecil yang suka makan permen.

Ada pun obat-obatan yang dimakan dan diminum selalu hasil sintesis bahan kimiawi. Inilah yang amat mengkhawatirkan si istri. Obat-obatan yang dimaksud bukan jenis ramuan atau jamu-jamuan.

Bagaimana dengan Anda? Adakah Anda sedikit-sedikit minum obat? Minum dan makan obat sintesis kimiawi?

Jangan kita menjadi sering minum obat! Janganlah kita menjadi suka dengan obat! Jangan kita menjadi ketagihan obat-obatan! Kalau Anda memiliki sakit-penyakit tertentu, carilah jalan keluar! Upayakanlah pengobatan alamiah! Apabila sampai membutuhkan obat, jangan berlama-lama makan dan minum obat!

One reply on “Makan Obat Seperti Permen”

Tinggalkan Balasan