Kategori
Pendidikan Potret kehidupan

Ayah Ibu di PA 1/4


Oleh Hali

Kebanyakan orang hanya mengenal sedikit sekali tentang PA. Pengenalan itu sangat kurang memadai. Untuk itu perlu pemahaman lebih detail mengenai PA.

PA yang dimaksud di sini adalah panti asuhan. Ada sebutan lain untuknya: rumah yatim, rumah asuh, rumah yatim piatu atau sebutan lain yang dirancang orang untuk memperkenalkannya kepada masyarakat luas.

Paling baik kita memulai dari definisi di kamus. Jikalau kamus sampai tidak berisi item kosa kata tersebut, barulah kita mencari sumber informasi bernilai lain.

Menurut KBBI, panti asuhan merupakan tempat untuk merawat atau memelihara anak yatim ataupun yatim piatu atau yang lain sebagainya. Penekanan di sini terletak pada anak yatim ataupun yatim piatu atau yang lain sebagainya.

Sebagian Panti Asuhan menerima anak yang kehilangan ibu. Atau kehilangan ayah dan bahkan yang kehilangan ayah dan ibu. Dalam arti, setelah anak itu ditinggal mati ayah atau ibu atau sekaligus ayah ibu, tidak ada sanak famili yang membesarkannya.

Kehilangan ayah dan ibu sekaligus akan sangat memberatkan. Akan tetapi, terkadang masih ada sanak famili yang hendak menerima, merawat dan membesarkan dalam satu rumah tangga. Tentu ini memberikan hari depan yang cerah bagi si anak.

Jikalau tak satu pun sanak famili yang mau menerima si anak yatim piatu, maka si anak kemungkinan besar akan dikirim ke dalam panti asuhan. Jadilah dia seorang anak panti asuhan. Dia akan tinggal dan bertumbuh besar di sana.

Bagi anak yang kehilangan ayah, masih lebih beruntung. Dia masih memiliki ibu. Ibu kandung akan membesarkannya. Terkadang dengan kondisi ekonomi yang memadai. Tak sedikit dengan kesanggupan ekonomi yang lemah sekali. Entahkah sang ibu mempunyai kesanggupan ekonomi kuat ataupun lemah, paling tidak si anak masih memilihki ibu kandung. Beruntunglah!

Selain ekonomi, ibu perlu memperhatikan kekurangan rumah tangganya. Sang ibu perlu pula memainkan peran sebagai ayah bagi si anak. Jikalau terpenuhi maka beruntunglah di anak.

Bagi anak yang kehilangan ibu, agak kurang beruntung. Dia masih memiliki ayah kandung. Betul dia masih memiliki ayah kandung. Bersyukurlah bila sang ayah memiliki kemampuan ekonomi. Meskipun begitu, terkadang kesanggupan ekonomi tak dibarengi dengan kasih sayang yang memadai.

Tidak berarti kehilangan ibu, maka sang ayah selalu gagal memberikan kasih sayang. Terkadang kita masih bisa menjumpai ayah yang bisa merangkap sebagai ibu bagi anaknya. Anak yang mempunyai ayah demikian akan sangat beruntung.

Bagaimana dengan mereka yang dikirim ke panti asuhan? Anak-anak akan berkumpul, tinggal dan besar di dalam pemeliharaan pengurus panti asuhan. Selain kecukupan sandang, pangan dan papan, panti asuhan masih harus memainkan peranan sebagai ayah dan ibu.

Pengurus di panti asuhan perlu sadar betul peranan ayah dan ibu. Tak hanya itu, panti asuhan pun perlu memainkan peranan sebagai kakak dan adik. Pengurus panti harus sadar betul akan faktor di luar ekonomi ini.

Bapak Ibu dan Saudara-Saudari sekalian, bilamana kondisi dalam paragraph sebelumnya tercapai, berbahagialah! Itulah panti asuhan yang paling ideal di bawah kolong langit ini. Setiap panti asuhan harus mencapai standar minimal ini. Marilah kita berjuang bersama untuk menciptakan panti asuhan yang ideal tersebut!

One reply on “Ayah Ibu di PA 1/4”

Tinggalkan Balasan