Kategori
Pendidikan

Sekolah Tiga Bahasa


Oleh Hali

Tiga puluh tahun terakhir ini, pendidikan kita mengalami banyak perubahan. Salah satunya, soal pembelajaran bahasa. Beberapa bahasa dipelajari menurut kurikulum yang disusun.

Menurut bahasa yang dipelajari, sekolah di tanah dapat kita kategorikan atas sedikitnya tiga jenis. Marilah kita menganalisis ketiga jenis sekolah itu satu per satu.

Pertama, dapat dinamakan sekolah umum. Bisa juga disebut sekolah kebanyakan. Sebutan yang formal adalah sekolah nasional. Sekolah jenis pertama ini menggunakan Indonesia sebagai bahasa pengantar dalam proses belajar mengajar.

Kedua, dinamakan sekolah nasional Plus. Di sini ada plusnya loh. Masih memakai Indonesia sebagai bahasa pengantar. Plusnya di mana? Pelajaran bahasa Inggrisnya banyak. Selain belajar bahasa Indonesia, dituntut belajar bahasa Inggris rada ekstra.

Ketiga, disebut sebagai sekolah internasional. Proses belajar mengajar memakai bahasa Inggris. Bahasa Indonesia tetap dipelajari. Lalu, ditambah pula dengan bahasa Mandarin. Mandarin juga dipelajari dalam porsi yang tidak sedikit. Setiap hari satu jam pelajaran bahasa Mandarin, dari Senin sampai Jumat.

Kembali kita menyoroti segi bahasa. Sekolah nasional bisa dikatakan memakai satu bahasa. Sekolah nasional Plus memakai dua bahasa. Sementara sekolah internasional menuntut tiga bahasa.

Kita masih belum membicarakan bahasa daerah. Kita tahu bahwa terdapat pula pelajaran bahasa daerah pada sekolah-sekolah di Indonesia. Di Banten dan Jawa Barat, ada pelajaran bahasa Sunda. Jawa Tengah, Jawa Timur, Yogyakarta ada pelajaran bahasa Jawa. Begitu pula dengan propinsi-propinsi lain di Nusantara.

Apabila kita menambahkan unsur pelajaran bahasa daerah ke dalam ketiga macam sekolah di atas, maka akan menjadi seperti berikut. Sekolah nasional mempelajari dua bahasa. Sekolah nasional Plus mempelajari tiga bahasa. Sekolah internasional mempelajari empat bahasa.

Kondisi ini menjadi amat mengerikan. Anak-anak didik kita dari Sekolah Dasar sudah dituntut pembelajaran bahasa yang banyak. Tidakkah tuntutan ini akan membuat anak-anak kita mabuk bahasa? Cobalah renungkan baik-baik kenyataan ini!

Bapak Ibu Saudara-Saudariku sekalian, bila Anda sebagai orang tua murid, perhatikanlah kondisi di atas ini dengan seksama! Tidakkah beban bahasa itu menekan putra-putri Anda? Jangan sampai anak Anda mabuk bahasa!

Lantas bagaimana solusinya? Kita akan menganalisis pada tulisan yang mendatang. Silahkan Anda bersabar menantikannya!

One reply on “Sekolah Tiga Bahasa”

Tinggalkan Balasan