Kategori
teologi

Kitab Diketemukan


Oleh Hali

Kemarin adalah tanggal 31 Oktober. Setiap tahun kita memperingati tanggal ini sebagai hari reformasi. Lima ratus tahun yang lalu telah terjadi reformasi terhadap gereja. Itu sebabnya kita masih memperingati tanggal tersebut hingga kini.

Pada peringatan reformasi gereja kali ini kita akan merenungkan 2 Raja-Raja pasal 22 dan 23. Ada apa gerangan pada kedua pasal tersebut? Peristiwa apakah yang terjadi dalam catatan itu? Apa relevansi dari kisah tersebut?  Marilah kita merenungkannya!

Dua pasal ini mencatat kisah raja Yosia. Beliau naik tahta pada usia delapan tahun. Laksana masa kini, baru duduk di kelas dua SD. Bukan saja usia terlalu mudah, lebih tepat kita menyebutnya sebagai anak ingusan naik tahta.

Peristiwa penting terjadi pada tahun kedelapan belas. Itu berarti usia ke-26 tahun. Imam Hilkia menemukan kitab itu

Kitab macam apakah itu? Kemungkinan, kitab yang dimaksud adalah Pentateukh, yakni kelima kitab Musa. Terdiri dari Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan dan Ulangan. Kemungkian yang lebih besar, hanya satu kitab terakhir saja yang ditemukan. Yang dimaksud di sini adalah kitab Ulangan.

Safan selaku sekretaris kerajaan menerimanya dari Imam Hilkia. Safan membawanya ke hadapan raja. Kitab yang baru diketemukan itu dibacakan di hadapan raja.

Mendengarkan pembacaan kitab itu, Yosia terkejut. Sebagai reaksi, beliau mengoyakkan pakaiannya. Ini pertanda sadar dan merendahkan diri. Raja sadar akan kondisi negara dan rakyatnya.

Penemuan kitab ini mendasari pembaharuan pada zaman Yosia. Mengapa bisa demikian? Bagian kitab yang dibacakan di hadapan raja kemungkinan berasal dari bagian-bagian akhir dari kitab Ulangan.

Bagian itu berisi tentang berkat dan kutuk. Berkat akan dicurahkan apabila umat Israel hidup menaati hukum-hukum Allah. Kutuk tercurah jikalau umat Israel melalaikan dan menentang perintah-perintah TUHAN.

Apa yang terjadi di kalangan rakyat pada masa itu? Melalaikan dan menentang hukum-hukum Allah. Sebagian besar orang di Yehuda hidup jauh dari kebenaran-kebenaran firman Allah.

Kondisi itu akan membawa akibat apa? Bukan berkat melainkan kutut. Raja sadar akan kenyataan ini. Beliau merendahkan diri. Yosia mengoyakkan pakaiannya.

Inilah langkah awal dari sebuah pembaharuan. Yosia membawa pembaharuan. Raja memimpin rakkyat mengadakan pembaharuan.

Bagaimana dengan setiap kita pada masa kini? Pada peringatan hari reformasi tahun ini, marilah kita merenungkanlah pertanyaan ini!

One reply on “Kitab Diketemukan”

Tinggalkan Balasan