Kategori
ekonomi Tidak Dikategorikan

Parakan, Binjai dan Rapiah


oleh Hali

Kemarin penulis membeli rambutan. Ada orang yang menjualnya di tepi jalan. Dua mingguan ini rambutan masih sedikit. Ini barulah awal dari musim rambutan.

Tampaknya kita masih perlu menanti satu bulanan lagi. Pada waktu itulah rambutan akan betul-betul keluar di pasaran. Saat puncak musim, rambutan akan berlimpah ruah.

Bapak Ibu Saudara-Saudari sekalian, marilah kita meneruskan diskusi tentang rambutan. Rambutan apa atau mana yang istimewa? Rambutan macam apa yang Anda sukai? Yang mana yang menjadi favorit masyarakat luas?

Varietas rambutan banyak sekali. Dari yang manis, sedang sampai yang kurang manis. Dari yang besar, sedang sampai yang kecil. Dari yang indah, sedang sampai yang jelek raihnya. Dari yang paling melotok sampai yang kurang melotok. Dari kesemua varietas rambutan yang ada, penulis mensinyalir paling sedikit terdapat tiga jenis rambutan yang populer. Masyarakat Indonesia amat menyukai rambutan-rambutan tersebut.

Pertama, rambutan Parakan. Warna kulit merah tua atau merah hati. Daging tebal dan melotok. Rambutnya rambutan Parakan biasanya panjang-panjang. Rasa manis mantap.

Kedua, rambutan Binjai. Warna kulit merah, terkadang bercampur orange dan hijau (bila masih kurang matang). Daging lumayan tebal dan melotok. Rambut dari rambutan Binjai sedang. Rasa manis dan ada yang sedang.

Ketiga, rambutan Rapiah. Ada orang yang menyebutnya sebagai rambutan kelengkeng. Warna kulit merah dan hijau. Daging rada tipis. Melotok amat istimewa. Rasa manis, termasuk yang masih mentah dan hijau pun manis. Tak pernah kita menemukan rambutan Rapiah yang asam.

Di luar ketiga ini, masih banyak varietas rambutan lain. Cuma, varietas lain kurang populer di pasaran. Ketiga variestas di atas paling disambut oleh masyarakat dan pasar.

Manakah yang paling Anda sukai? Rapiah? Binjai? Parakan? Masing-masing dari ketiga varietas ini mempunyai keunikan tersendiri. Dari ukuran rambutan, Parajan paling besar dan daging tebal. Dari raih rambutan, Binjai paling indah dan menarik. Akan tetapi, menurut hemat penulis, rambutan Rapiah merupakan jenis paling unggul. Tidak harus menanti sampai matang, rambutan Rapiah yang masih mentah pun manis dan melotok.

Bersyukur pada Sang Khalik! Indonesia berlimpah ruah rambutan. Kita bisa menikmatinya setiap tahun. Sebentar lagi bakal musim rambutan dan puncak musim. Siap-siaplah mengkonsumsi rambutan! Jangan terlalu banyak ya! Takutnya Anda akan panas dalam!

One reply on “Parakan, Binjai dan Rapiah”

Tinggalkan Balasan