Kategori
Chinese sastra

Bahasa Mandarin 1/5


oleh Hali

PGTI pernah menyelenggarakan pelajaran bahasa Mandarin di Jakarta. Peserta terdiri dari aktifis dan hamba Tuhan di Jakarta dan sekitar. Pembelajaran berlangsung seminggu dua kali. Rentang waktunya sekitar enam bulan sampai setahun untuk satu level. Seluruhnya terdiri dari tiga level.

Menurut seorang teman yang ikut belajar, awalnya peserta banyak. Lambat laun berkurang. Terus berkurang. Sampai akhir tersisa kurang dari lima orang. Teman ini menceritakan dengan nada sedih.

Konon kabarnya, peserta merasa sulit. Belajar mandarin itu sulit! Sementara mereka mengaku sibuk dengan pekerjaan dan pelayanan. Begitulah cerita dari sobat saya itu.

Bagaimana pendapat Anda? Bahasa Mandarin sulit? Bahasa Inggris, Perancis dan Jerman lebih mudah? Bahasa Arab dan Ibrani serta Yunani lebih mudah daripada Mandarin? Marilah kita mencermatinya bersama!

Pertanyaan-pertanyaan di atas mudah-mudah sulit untuk dijawab. Dikatakan sulit untuk menjawabnya juga tidak demikian. Kalau dikatakan mudah jawabannya, tak juga begitu.  Lantas bagaimana persoalan belajar bahasa Mandarin?

Bahasa Mandarin memiliki beberapa ciri khas. Dari segi pengucapan, bahasa Mandarin mempunyai nada. Ada empat macam nada, termasuk nada netral berarti lima. Mandarin tidak memakai huruf atau abjad. Bahasa Mandarin memakai karakter. Hal ini lazim dinamakan sebagai piktograf. Dua ciri khas ini membedakan Mandarin dari bahasa lain.

Akan tetapi, ini tidak harus diartikan sebagai belajar bahasa Mandarin sulit. Belajar bahasa lain lebih mudah. Apabila Anda berpendapat demikian, penulis hendak mengajukan beberapa pertanyaan berikut. Apakah belajar bahasa Ibrani, Arab dan Yunani lebih mudah daripada belajar Mandarin? Belajar Jerman dan Perancis lebih mudah daripada belajar bahasa Mandarin? Silahkan Anda menjawab kedua pertanyaan ini?

Masing-masing bahasa memiliki kesulitan dan kemudahannya sendiri. Bahasa-bahasa memiliki kekuatan dan kelemahannya sendiri. Bahasa mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Setiap bahasa memiliki ciri khas sendiri.

Menurut hemat penulis, hal paling mendasar terletak pada bahasa ibu. Sedari kecil hingga besar, setiap orang memiliki satu bahasa ibu. Setelah sekolah, ada satu bahasa resmi yang dia pelajari. Bahasa resmi tersebut hendaklah dikuasai secara benar dan baik. Bermodal satu bahasa itu, dia bisa belajar bahasa asing. Mungkin dia memilih Mandarin. Silahkan.

Apabila bahasa ibu atau bahasa resmi telah dikuasainya dengan baik dan benar, inilah modal utama. Dia akan sanggup belajar Mandarin dengan baik. Tambahan pula, jika dia menguasai salah satu dialek di Mainland, ini akan sangat menolong. Sebagian besar tatabahasa dalam dialek sama dengan tatabahasa Mandarin. Hanya bunyi dan beberapa kata yang berbeda. Bapak Ibu Saudara-Saudariku sekalian, beruntunglah bila Anda menguasai salah satu dialek di China.

3 replies on “Bahasa Mandarin 1/5”

Tinggalkan Balasan