oleh Hali
Sebagian orang memahami seminari secara kabur. Ada pula yang buta sama sekali. Oleh sebab itu, penting untuk mengenal tentang seminari.
Ada berbagai nama yang diberikan kepadanya. Ada sebutan seminari. Ada sebutan sekolah Alkitab. Ada sebutan sekolah teologi. Tak ketinggalan sebutan institut teologi. Bahkan, ada pula fakultas teologi. Pada masa kini, yang paling banyak adalah sebutan STT, singkatan dari sekolah tinggi teologi.
Seminari lebih merujuk pada pendidikan secara spiritual. Aspek pembinaan spiritual amat ditekankan. Ini tidak berarti bahwa sebutan lainnya mengabaikan sama sekali pembinaan spiritual.
Sekolah Alkitab mengacu pada sekolah untuk belajar kitab suci, yakni Alkitab. Berbagai mata kuliah yang disediakan terarah untuk memahami Alkitab. Tidak berarti sebutan lain tidak mempelajari Alkitab.
Sekolah teologi tertuju pada pembelajaran teologi secara terstruktur. Sebutan ini sama saja dengan konsep STT meskipun terkadang bisa menunjuk pada pendidikan menengah.
Institut teologi hendak merangkum beberapa jurusan yang masih di seputar dunia teologi. Mereka bisa membuka jurusan komunikasi, pendidikan, musik, di mana teologi tetap merupakan core-nya.
Fakultas teologi merupakan pendidikan teologi yang diselenggarakan oleh universitas. Ia berada di bawah naungan universitas. Ia menyediakan jurusan teologi.
STT merupakan sebutan yang umum sebagai konsekuensi langsung dari aturan-aturan pemerintah. Ini menunjuk pada pendidikan teologi. STT menegaskan bahwa dirinya menyelenggarakan pendidikan tinggi dalam jurusan teologi.
Secara umum berbagai penamaan di atas mengacu pada satu konsep yang sama. Masing-masing nama bisa memiliki nuansa yang sedikit berbeda. Itu merupakan hal yang wajar dan sah-sah saja.
Umumnya, semua nama tersebut memberitahukan masyarakat bahwa mereka memberikan pendidikan seputar dunia teologi. Umumnya, mereka sedang mendidik dan mempersiapkan calon-calon penginjil, atau pendeta atau guru agama dan lainnya yang sejenis dengan itu.
Umumnya, semua lembaga itu memberikan pendidikan teologi pada jenjang S1. Ada pula yang sampai membuka strata 2 dan strata 3. Ada juga yang hanya program diploma saja. Sekali lagi, sebagian besar, lembaga-lembaga tersebut menyelenggarakan pendidikan teologi pada strata 1.
Bapak Ibu Saudara-Saudari sekalian, semoga kita sudah mulai bisa mengenal dunia pendidikan teologi! Kiranya sebutan atau penamaan itu tidak mengacaukan konsep kita. Pada dasarnya lembaga-lembaga tersebut menunjuk pada penyelenggaraan pendidikan teologi.
*** Silahkan subscribe dengan memasukkan email Anda ke kolom di bawah halaman ini (FOLLOW Blog). Please Subscribe to follow this blog site.
*** Setelah Subscribe berhasil, Anda akan dapat menerima artikel baru setiap hari Senin, Selasa, Kamis dan Jumat.
mari mengenalinya
SukaSuka
Sekarang mulai jelas
SukaSuka