Kategori
Politik

Masa Depan En Safi 3/3


Oleh Hali

En Safi hanya belajar bahasa Mandarin satu tahun di NNU. Sesudah itu dia berkuliah di jurusan yang telah dipilihnya. Entah apa jurusannya, dia tak pernah bercerita. Di universitas dan kota mana pun dia tidak memberitahukan. Yang jelas adalah masih di salah satu kota dan universitas di Tiongkok.

Kebersamaan kami di satu bangunan asrama yang sama hanya berlangsung setahun. Setelah itu saya masih tinggal di asrama tersebut. En Safi sudah tidak di sana lagi. Tentunya dia berpindah ke kampur dan kota lain di China.

Belajar Mandarin satu tahun. Mengambil sarjana jurusan tertentu empat tahun. Mestinya En Safi telah meraih gelar sarjana pada tahun 2016.

Selesai dari studi sarjananya, En Safi kemungkinan bekerja. Dia bisa bekerja di Tiongkok. Dia bisa memilih pulang ke negara asalnya. Bisa pula En Safi bekerja ke negara lain. Entahlah, semoga suatu hari kelak kami masih bisa saling berkontak lemat email atau media sosial.

Setelah tamat, kebanyakan mahasiswa mancanegara yang studi ke China akan pulang ke negara asalnya sendiri. Kemungkinan besar demikian pula halnya dengan En Safi. Apabila dia pulang dan bekerja di Afghanistan, berarti dia sudah meniti karir selama lima tahun.

Pada pertengahan bulan Agustus 2021, negara En Safi mengalami pergolakan politik. Tentara USA ditarik mundur dari Afghanistan. Kelompok Taliban telah masuk ke ibukota, Kabul. Penarikan mundur tentang AS akan selesai pada 31 Agustus 2021. Presiden Hamid Karzai menyelamatkan diri ke luar negeri pada tanggal 15 Agustus 2021. Menurut pengakuannya sendiri, hal itu dia lakukan guna menghindari pertumpahan darah di dalam negeri.

Oleh karena berbagai kondisi di atas, kini sedang terjadi kekosongan pemerintahan di negerinya En Safi.  Para expatriat berebutan untuk meninggalkan Afghanistan. Teman-teman senegara dengan En Safi tampaknya juga tak mau ketinggalan. Bandara udara internasional Hamid Karzai dipadati oleh orang-orang yang hendak segera keluar dari Afghanistan.

Para ekspatriat khawatir dengan berkuasanya Taliban di Afghanistan. Penduduk negeri merasakan belum ada jaminan keamanan di sana. Di tengah kondisi yang masih simpang siur tersebut, kebanyakan orang berusaha mencari jaminan keamanan di negara lain.

Bagaimanakah dengan En Safi? Apakah En Safi akan tetap tinggal di dalam negeri? Ataukah dia akan meninggalkan tanah kelahirannya? Bagaimana dengan masa depan En Safi? Lebih lagi, bagaimanakah kelak kondisi negeri tempat En Safi dibesarkan? Kita masih harus menanti dengan harap-harap cemas.

2 replies on “Masa Depan En Safi 3/3”

Tinggalkan Balasan