Kategori
Kesehatan Tidak Dikategorikan

Adakah Madu Palsu?


Oleh Hali

Madu merupakan makanan atau lebih tepatnya minuman sehat bagi manusia. Ia memiliki sejarah yang panjang dalam peradaban manusia. Selain sebagai minuman kesehatan, madu juga dipakai sebagai salah satu bahan obat yang mujarab.

Zaman makin maju, madu semakin dikomersialkan. Kebutuhan akan madu makin besar. Beraneka merek dagang bermunculan. Berhubung permintaan pasar yang tinggi, sebagian orang memanipulasi madu. Muncullah banyak jenis dan merek madu palsu.

Kita perlu cermat dengan madu palsu. Apakah sebenarnya madu palsu itu? Apanya yang palsu dari madu? Ini pertanyaan penting yang perlu kita jawab bersama!

Ada pihak tertentu demi keuntungan semata, membuat madu palsu. Mereka memakai beraneka ragam bahan. Mereka mencampurkan macam-macam material. Dimasak, diaduk, didinginkan, tambah ini, tambah itu, keluarlah madu. Inilah yang bisa kita kategorikan sebagai madu palsu.

Jadi apakah yang dimaksud dengann madu palsu itu? Mereka menggunakan bahan ini bahan itu untuk menghasilkan cairan yang mirip dengan madu. Rasanya pun dibuat serupa madu. Warnanya juga begitu. Pada kenyataannya, tidak ada madu sama sekali. Pihak kepolisian pernah menangkap pelaku pembuatan madu palsu.

Beranjak dari pemahaman ini, memang harus diakui, ada madu palsu di pasaran. Akan tetapi, perlu juga disadari, hanya sedikit madu palsu yang beredar. Lantas apakah semua madu lain adalah madu asli? Apakah sebagian besar madu di pasaran merupakan madu asli?

Pertanyaan ini pun perlu kita tanggapi secara cermat dan benar. Frase madu asli merupakan antonim dari frase madu palsu. Kalau begitu, apakah jikalau bukan madu palsu maka ia otomatis adalah madu asli? Pertanyaan ini mudah-mudah sulit untuk dijawab. Marilah kita analisis lebih lanjut!

Secara peribadi, saya banyak mengamati madu. Penulis pun telah memcoba aneka merek madu, termasuk madu-madu tanpa merek sama sekali. Menurut hemat penulis, apabila madu itu bukan madu palsu, maka lebih tepat kita memakai istilah madu murni atau madu tak murni. Dalam hal ini, janganlah kita memakai frase mau asli?

Madu-madu yang beredar di pasaran, sebagian besar sulit dikategorikan sebagai madu murni. Mengapa begitu? Apa yang disebut madu murni adalah 100% isinya madu. Ia tak boleh ada campuran apa pun. Tak boleh ada campur gula, campur air ini dan air itu. Apa yang dihasilkan oleh lebah itulah yang diambil, dikumpulkan lalu dijual. Inilah madu murni.

Lantas madu macam apa yang banyak beredar di tengah masyarakat? Kita harus jujur menjawabnya: madu campuran! Madu tak murni! Bisa jadi sebotol madu yang kita beli, 50% kadar madunya, 50% campuran lain yang menyerupai madu. Atau satu derigen 1000 ml madu yang kita beli, 75% kadarnya madu, 25% campuran bahan lain. Sebaliknya pun bisa begitu, 25% kadar madunya, 75% campuran bahan lain. Perincian ini masih dapat dibuat daftar yang panjang lagi: 90% madu dan 10% bahan nonmadu, 10% madu dan 90% bahan nonmadu, 60% madu dan 40% nonmadu, 40% madu dan 60% nonmadu. Kondisi ini akan sangat mengkhawatirkan apabila kadar madunya semakin sedikit (rendah) dan kadar nonmadunya semakin banyak (tinggi).

Bapak Ibu Saudara-Saudariku sekalian, bagaimana kita harus bersikap terhadap madu? Yang paling utama, madu palsu harus dihindari. Pihak kepolisian perlu menindak tegas pihak yang memproduksi madu palsu. Setelah itu, kita perlu membedakan antara madu murni dan madu nonmurni. Apabila Anda sedang melakukan pengobatan penyakit tertentu dengan madu, upayakan untuk mendapatkan madu murni (100% madu)! Beruntunglah Anda bila selama ini Anda masih bisa memperoleh madu murni 100%! Selamat mengkonsumsi madu murni!

4 replies on “Adakah Madu Palsu?”

Tinggalkan Balasan