Kategori
Pendidikan

Remedial dan Her 1/4


Oleh Hali

Dua istilah ini sering dipakai secara bergantian. Seolah-olah keduanya sama makna. Walaupun ada kesamaan di antara keduanya, terdapat pula perbedaan di antara mereka.

Di mana letak perbedaannya? Her lebih mengacu pada hasil tes tidak mencapai nilai yang diharapkan lantas diberikan kesempatan tes ulang. Remedial menunjuk pada perlunya melakukan pembelajaran ulang terlebih dahulu kemudian barulah dilakukan ujian lagi. Sederhananya begitu!

Pada umumnya, mahasiswa dan siswa senang sekali dengan keduanya. Mereka yang nilainya tak mencukupi, bahagia sekali mendengar ada her atau remedial. Mereka ingin lulus. Lebih cepat lebih baik! Lebih mudah lebih bagus! Kalau perlu, her atau remedial seadanya saja. Yang penting lulus! Kondisi seperti ini menjadikan her atau remedial menjadi tak bernilai lagi.

Bagaimanakah seharusnya kita menanggapi dilema mengenai her dan remedial? Marilah kita melihat sekilas pertimbangan sederhana di antara mereka yang pro dan mereka yang kontra!

Sebagian guru dan dosen bersikap pro terhadap her dan remedial. Artinya, mereka setuju pada her atau remedial. Alasannya, menolong siswa dan mahasiswa agar lulus pada mata pelajaran atau mata kuliah itu. Toh mereka sudah belajar dan telah kuliah selama satu semester, ya sudah diluluskan saja. Ada sedikit kesan menggampangkan demi lulus.

Sebagian guru dan dosen mengambil sikap kontra terhadap her dan remedial. Artinya, mereka tak setuju dengan adanya her atau remedial. Alasannya, tak boleh sekedar mengejar lulus dan nilai. Penguasaan siswa atau mahasiswa terhadapmateri  mata pelajaran atau mata kuliah tertentu itulah yang jauh lebih penting dan bernilai.

Bapak Ibu dan Saudara-Saudari sekalian, bagaimana dengan Anda? Apakah Anda senang dengan adanya her atau remedial? Ataukah Anda menentang her atau remedial? Silahkan memberikan tanggapan dan pandangan Anda!

2 replies on “Remedial dan Her 1/4”

Tinggalkan Balasan