Kategori
New normal

Hore, Vaksin makin Bervariasi


oleh Hali

Indonesia masih dalam upaya memerangi Corona. Dunia secara umum juga begitu. Sebagian negara Eropa menghadapi dengan berat. Dalam segi tertentu, Indonesia lebih beruntung.

Kenapa NKRI lebih beruntung? Jauih-jauh hari kita telah memesan dan membeli vaksin. Jumlahnya mencukupi bagi seluruh penduduk. Vaksin demi vaksin telah tiba. Suntik vaksinasi sudah dimulai sejak Januari 2021.

Beruntunglah satu demi satu vaksin diproduksi. Sampai hari ini, mancanegara telah menghasilkan aneka vaksin guna memerangi Covid-19. Kita amat bersyukur! Marilah kita lihat vaksin-vaksin tersebut!

Pertama yang harus disebut mungkin adalah Sinovac. Vaksin Sinovac adalah produksi dari RRT. Sejauh ini resiko efek samping kecil sekali. Kita memesan banyak vaksin Sinovac. Selain itu, kerja sama dengan Sinovac memungkinkan Indonesia untuk memproduksi sendiri.

Kedua yang sering terdengar adalah Pfiser. Negara Barat banyak mengandalkan vaksin Pfiser. USA tentu mengutamakan pemakaian di dalam negeri karena vaksin itu produksi negara mereka. Indonesia juga memesan vaksin Pfiser BioNTech.

Ketiga yang penting: AstraZeneca. Vaksin ini berasal dari Inggris. Kita telah menerima sebagian kecil lewat program bantuan PBB. Negera-negara Uni-Eropa bergantung sepenuhnya pada AstraZeneca. Sayang sekali, baru disuntikan beberapa waktu, vaksin ini langsung dihentikan di sebagian negara Uni Eropa. Disinyalir membawa efek samping pengentalan darah. Sebagian negeri Eropa menghentikan sementara guna menunggu pemantauan lebih jauh.

Keempat penting disampaikan adalah Moderna. Vaksin ini akan mulai produksi pada kuartal pertama 2021 dengan 90% untuk pasar USA dan sisanya 10% untuk mancanegara.

Kelima tak kalah penting adalah Jonhson & Johnson. Pada produksi awal vaksin ini, terjadi kontaminasi sehingga perlu diperiksa ulang. Keistimewaannya terletak pada vaksin ini cukup suntik satu kali saja. Semua vaksin lainnya perlu penyuntikan dua kali. Sayang sekali, juga ada terjadi pengentalan darah sesudah penyuntikan vaksin ini. Jumlahnya sih sedikit sekali.

Keenam, hebat namun kurang dikenal. vaksin Sputnik V produksi dari Rusia. Sejauh ini hanya digunakan oleh Rusia dan negeri-negara sekutunya. Negara-negara Barat tampaknya gengsi untuk membeli dari Rusia padahal kebutuhan vaksin di setiap negara begitu mendesak.

Ketujuh, perlu disadari pula vaksin dalam negeri. Ada dua kandidat vaksin dari Indonesia: vaksin Merah Putih dan vaksin Nusantara. Kedua vaksin ini dalam proses percobaan memasuki tahap-tahap akhir. Besar harapan kita, vaksin made in Indonesia pun dapat segera memberikan kontribusi untuk memerangi Corona baik penggunaan di tanah air maupun diekspor ke negeri-negara lain.

Kedelapan yang patut disebut adalah dua vaksin lagi produksi China: Sinopharm dan vaksin Anhui. Keduanya dalam percobaan tahap akhir dan tak lama lagi akan segera dapat diproduksi massal dan digunakan oleh berbagai negara.

Selain itu, masih terdapat aneka vaksin lain yang sedang dikembangkan oleh berbagai negara. Cuba, misalnya, telah menggembangkan empat jenis vaksin dalam percobaan tahap akhir. Namanya Soberana.

Besar harapan kita semua, vaksin-vaksin tersebut aman dan akan segera dapat digunakan di berbagai negara. Kiranya semua negara dapat segera memerangi Corona! Salah satu solusi terdepan masih mengandalkan vaksin. Mari kita nantikan berakhirnya Pandemi Corona!

*** Silahkan subscribe dengan memasukkan email Anda ke kolom di bawah halaman ini (FOLLOW Blog). Please Subscribe to follow this blog site.

*** Setelah Subscribe berhasil, Anda akan dapat menerima artikel baru setiap hari Senin, Rabu dan Jumat.

4 replies on “Hore, Vaksin makin Bervariasi”

Tinggalkan Balasan