Tunggu, ditunggu, tidak pulang Esok lihat Pikiran Rakyat Pantau mayat di Hasan Sadikin Jenazah pasti rekan Hardy Ketemu di Malang mampir ke rumah Bersama naik motor ke Blitar Setahun tinggalkan kota Malang Kabar Sumaji tewas di jalan Hidup bersama arena asrama Pergi pelayanan kota Semarang Beristri beranak makan lumpia Rekan Hotman sakit meninggal Bina Bakti pindah Magelang Dua puluh tahun berlalu Tiada kabar tiada bertemu Sobat Simpei diterpa wabah Satu per satu menunggu giliran Masuk antrian hidup mati Kini kelak tetap berangkat Siapa dulu siapa nanti Selamat jalan empat teman Kalian berangkat mendahului kami Suatu hari kami menyusul Bersua kembali di seberang sana puisi ini dipersembahkan pada keluarga dari rekan-rekan yg sudah berangkat ke "seberang sana." 25 Maret 2020
*** Silahkan subscribe dengan memasukkan email Anda ke kolom di bawah halaman ini (FOLLOW Blog). Please Subscribe to follow this blog site.
*** Setelah Subscribe berhasil, Anda akan dapat menerima artikel baru setiap hari Senin, Rabu dan Jumat.
Puisi perenungan kematian
SukaSuka
menghadapi kematian
SukaSuka
Interesting
SukaSuka
Thanks
SukaSuka