Kategori
Tidak Dikategorikan

Dua Model Hutang


Oleh Hali

Antara orang yang satu dengan yang lain terkadang terjadi hutang piutang. Hal yang sama terjadi pula antara perusahaan yang satu dengan perusahaan lainnya. Secara umum, kita dapat membedakan dua macam hutang piutang.

Pertama, hutang piutang resmi model perbankan. Bisa pinjaman, kredit atau apa pun namanya. Terkadang digunakan untuk membeli kendaraan, rumah dan sekarang beli telepon genggam pun bisa dengan kredit.

Hutang seperti ini sangat jelas prosedur dan pembayarannya, termasuk dengan suku bunganya. Ada hitam di atas putih. Terkadang lengkap pula dengan sanksi-sanksi.

Kedua, hutang piutang informal model kekeluargaan. Biasanya terjadi antara teman, sanak famili atau mereka yang sudah saling mengenal. Hutang jenis ini seringkali tidak jelas atau kurang jelas prosedurnya.

Hal yang lebih utama adalah saling mengenal dan saling percaya. Acapkali dengan bunga amat rendah dan lebih sering tanpa bunga sama sekali.

Entahkah yang pertama atau pun yang kedua, tetap namanya hutang piutang. Itu adalah pinjaman. Oleh sebab itu, harus tetap dikembalikan atau dilunasi. Penggembalian bisa dengan angsuran ataupun sekaligus bayar lunas.

Hutang tetaplah hutang. Hutang harus dikembalikan atau dibayar lunas. Kalaupun tidak ditagih, tetap harus dibayar lunas. Inilah prinsip paling mendasar tentang hutang piutang.

Sebisa-bisanya dalam hidup ini kita tak pernah berhutang sama sekali. Kalau terpaksa harus berhutang, harus terdapat tekad yang kuat untuk menggembalikan hutang. Lebih cepat lunas akan lebih baik.

Ada orang yang pengen cepat kaya lewat jalan berhutang. Ini mengsyaratkan, dia pandai memanajemen uang. Dia pancai menginvestasikan. Dia harus mampu pula memprediksikan untuk menggembalikan.

Jikalau tidak, bahaya mengancam diri di penghutang. Dia bisa dikejar-kejar hutang. Gali lobang tutup lobang. Terus berputar laksana lingkaran setan yang tak habis-habisnya. Ujung-ujungnya dia akan kehilangan kepercayaan dari bank, kehilangan kepercayaan dari teman dan dari pihak mana pun di mana dia berhutang.

7 replies on “Dua Model Hutang”

Kebanyakan yang punya hutang pura pura (tidak mau memikirkan ) bagaimana cara mengembalikan hutang dan setelah ditagih pun banyak alasannya

Suka

Tinggalkan Balasan