Kategori
Pendidikan

Pendidikan Sepanjang Hayat


Oleh Hali

Konsep ini berasal dari bahasa Inggris: Lifelong Education. Paling tidak terdapat dua model terjemahan di dalam bahasa Indonesia: Pendidikan Sepanjang Hayat dan Pendidikan Seumur Hidup. Dengan beberapa pertimbangan kita lebih memilih terjemahan Pendidikan Sepanjang Hayat.

Adapula pakar yang kurang setuju dengan konsep ini. Mereka menggantikan Lifelong Education dengan Lifelong Learning. Masing-masing memiliki kekuatan dan kelemahannya. Secara pribadi, saya lebih memilih Lifelong Education dengan pertimbangan bahwa pemaknaan yang dimaksud lebih terwakili.

Terkadang Lifelong Education disalahmengertikan. Ada orang yang mengira, dengan Pendidikan Sepanjang Hayat maka seumur hidup orang itu akan sekolah dan belajar serta studi. Lebih celaka lagi sampai berujung tidak perlu bekerja, tidak perlu mengurus keluarga, tak perduli dengan kehidupan nyata yang sehari-hari dihadapi orang-orang. Ini merupakan pemahanan yang salah dari Pendidikan Sepanjang Hayat.

Konsep Pendidikan Sepanjang Hayat hendak mengutarakan bahwa seluruh rentang kehidupan seseorang, dia harus belajar bagaimana menjalani rentang demi rentang tersebut. Dia harus belajar memperlengkapi diri agar dapat hidup benar, adil dan kasih melewati rentang hidupnya itu.

Seorang kanak-kanak dan anak-anak harus tahu menjalani hidup kanak-kanak dan anak-anak secara benar.

Seorang remaja & pemuda harus tahu menjalani hidup remaja dan pemuda secara benar.

Seorang dewasa dan paru baya harus tahu menjalani kehidupan dewasa dan paru baya secara benar.

Seorang tua dan renta harus tahu menjalani hidup tua dan renta secara benar.

Itulah gambaran umum dari Pendidikan Sepanjang Hayat. Secara singkat, dari lahir mulai sampai kematian datang menjemput. Kiranya sekarang kita mulai memahaminya!

3 replies on “Pendidikan Sepanjang Hayat”

Tinggalkan Balasan