Kategori
Tong Useful link

Belajar dari Joseph Tong 5/7


Selama mengajar dan menginap di asrama di Bandung, Bapak Joseph Tong makan makanan yang disediakan di asrama. Artinya adalah makanan beliau sehari-hari sama dengan makanan mahasiswa/i. Tidak pernah mengeluhkan rasa makanan. Bagi beliau, Yang penting adalah makanan sehari tiga kali cukup gizi yang wajar sudah cukup. maksudnya, makanan perlu mengandung protein, karbohidrat, lemak, vitamin & mineral yang memadai.

Beliau bercerita pernah ditraktir orang untuk makan di Jakarta. Makanan itu mewah dan mahal. Oleh karena beliau terlihat makan kurang semangat, menghadapi makanan itu dengan sikap biasa saja, maka sang pentraktir menegaskan bahwa satu orang makan harus membayar sekitar satu juta rupiah. Beliau sontak langsung kaget kemudian segera makan dengan semangat untuk menghargai orang yang telah mengajak makan.

Lantas beliau terkadang hendak makan makanan lain. Bisa saja beliau sedang bosan dengan makanan sehari-hari, atau kangen makanan sewaktu kecil. Beliau bisa mengajak kita untuk makan sate madura di pinggir jalan, rawon, ataupun soto. Makanan di warung sangat sederhana pun tak masalah. Terkadang ada makanan berlebih semalam, keesokan harinya beliau akan memasaknya lagi atau memanaskan. Tampak dengan jelas prinsip berpantang membuang makanan.

Apa yang dapat kita pelajari dari semua itu? Makanan sehari-hari hendaklah wajar, sehat dan cukup gizi. Apabila menghadapi makanan mahal dan mewah, kita tetap perlu makan secara wajar. Jangan pernah bersikap menjadi makan seenak perut dan makan sebanyak-banyaknya. Apabila menghadapi makanan sederhana dan makanan murah, tetaplah menghargai makanan yang ada.

5 replies on “Belajar dari Joseph Tong 5/7”

Tinggalkan Balasan