Kategori
Marx Useful link

Mengenang Dorothy I. Marx 3/7


Di Indonesia, tidak banyak perempuan atau wanita yang menjadi rektor. Selain ini dunia Timur, repotnya lagi adalah orang-orang yang membantu beliau seperti: dekan, puket, dosen, staff dan lainnya kebanyakan adalah laki-laki. Ibu Dorothy pernah menjabat rektor selama dua periode, yakni 2 x 4 tahun. Kepemimpinan sebagai rektor dijalani oleh beliau secara antusias, rajin, tekun, semangat dan bertanggung jawab serta memberi suri teladan tentunya. Dosen, mahasiswa, staff dan karyawan dapat memberikan banyak kesaksian hidup tentang semua ini.

Salah satu tugas yang tak mudah dari seorang rektor adalah menyelesaikan kasus pelanggaran mahasiswa/i. Tentunya penanggung jawab asrama dan dekan kemahasiswaan berperan besar pula.  Sesudah diperiksa dengan seksama duduk persoalan, pada akhirnya kampus harus mengambil keputusan: memberikan teguran saja, harus menulis surat peringatan dan bahkan sampai perlu mengeluarkan mahasiswa yang bersangkutan (drop out). Berulang kali hal serupa harus dihadapi oleh Ibu Dorothy. Penulis secara pribadi mendengar dan menyaksikan langsung itu semua.

Manakala amat terpaksa harus mengeluarkan seorang mahasiswa, Ibu Marx akan maju dan berdiri di depan serta memberikan pengumuman langsung. Dengan hanya dihadiri oleh kalangan mahasiswa sendiri, beliau akan menyebut nama, kesalahan dan tindakan yang diambil. Kesemuanya secara singkat, jelas, padat, to the point. Sesudah pengumuman tersebut biasanya kita semua dirasuki perasaan terharu, sedih, adil dan perasaan-perasaan lain bercampur aduk di dalam diri hati masing-masing. Hebatnya pula, terkadang bisa terjadi salah penyelidikan dan mengambil keputusan, beliau tidak segan-segan untuk meminta maaf. Bukan itu saja, Ibu Marx juga sangat adil dan benar untuk menganulir tindakan/keputusan yang telah dilakukan sebelumnya sepanjang nasi belum menjadi bubur. Itulah sosok seorang Dorothy Irene Marx, D.Theol..

8 replies on “Mengenang Dorothy I. Marx 3/7”

Tinggalkan Balasan